Potensi Ekowisata Luwuk Sulawesi Tengah
Sebelum membahas judul diatas, Pembuatan blog ini adalah untuk memenuhi Tugas UAS dari mata kuliah ECO TOURISM di STIPRAM YOGYAKARTA untuk prodi S1 Hospitality, dan untuk itu besar harapan dapat memberi informasi dan juga ilmu yang sekiranya berguna. Baiklah, benar adanya ketika mendengar kata ekowisata orang orang akan langsung berpikiran tentang alam atau pariwisata yang berbasis alam, yeah that’s correct, itu memang benar adanya, but kadang kita lupa pemanfaatan dan apa peran ekowisata dalam suatu atraksi wisata pada suatu daerah tersebut. Untuk membenarkan hal itu, Wikipedia Indonesia sendiri menjelaskan bahwa Ekowisata atau ekoturisme merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan.
Ekowisata dimulai ketika dirasakan adanya dampak negatif pada kegiatan pariwisata konvensional. Dampak negatif ini bukan hanya dikemukakan dan dibuktikan oleh para ahli lingkungan tetapi juga para budayawan, tokoh masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata itu sendiri. Dampak berupa kerusakan lingkungan, terpengaruhnya budaya lokal secara tidak terkontrol, berkurangnya peran masyarakat setempat dan persaingan bisnis yang mulai mengancam lingkungan, budaya dan ekonomi masyarakat setempat.
Pada mulanya ekowisata dijalankan dengan cara membawa wisatawan ke objek wisata alam yang eksotis dengan cara ramah lingkungan. Proses kunjungan yang sebelumnya memanjakan wisatawan namun memberikan dampak negatif kepada lingkungan mulai dikurangi.
So, untuk membahas lebih lanjut mengenai topik diatas, mari kita kenali dulu dimana itu Luwuk dan apa saja potensi potensi yang dimiliki Luwuk Sendiri. Terlebih khusus tidak menutup kemungkinan untuk pengembangan potensi berbasis ekowisata.
Luwuk adalah kota kecil beribukota Kabupaten Banggai yang terletak di timur Propinsi Sulawesi tengah yang berjarak kurang lebih 610 KM dari Ibu Kota Sulteng, Kota Palu. Untuk menuju ke Kabupaten Banggai sendiri jarak dapat ditempuh melalui transportasi darat, laut maupun udara. Dari Kota Palu ibukota Provinsi, menuju Luwuk ibukota Kabupaten Banggai dapat ditempuh melalui jalan darat memakai sarana perhubungan kendaraan umum ataupun pribadi yaitu bus-bus kecil dan sedang, kendaraan carteran, dan motor. Untuk menempuh jarak Palu – Luwuk memakan sekitar 610 km, demikian pula dari Kota Makassar dapat ditempuh melalui jalur darat ataupun udara. Akan tetapi bagi wisatawan dan peminat yang ingin berwisata dari luar sulawesi dapat dengan mudah mengakses transportasi dengan menggunakan transportasi udara terdapat 4 perusahaan penerbangan (Garuda, Sriwijaya Air, Wings Air dan Express Air), mungkin sekarang telah bertambah. Amin. Yang melayani rute-rute penerbangan reguler setiap hari menuju Luwuk dari Palu, Makassar dan Manado. Untuk Luwuk sendiri terkenal dengan wisata pantai. Pegunungan atau bukit, pemandian alam dan wisata kulinernya. Ada banyak potensi wisata yang belum terjamah karena tempat yang kecil dan belum banyaknya akses yang layak, untuk itu melalui blog ini ada beberapa atraksi yang bisa dikembangkan potensinya sebagai ekowisata atau ecotourism.
1. Air terjun Salodik
Air Terjun Salodik merupakan salah satu lokasi wisata di kota Luwuk yang populer dikalanngan masyarakatnya, jaraknya memakan sekitar 30 menit dari kota luwuk untuk mencapai Salodik Waterfall. Transportasi bisa menggunakan Motor bike, Mobil, ataupun Bus. Yang menarik adalah Air Terjun Salodik ini terdiri dari beberapa tingkat, dan sangat aman jika ingin terjun bebas atau berenang. Airnya sangat jernih dan segar, ditambah dengan pemandangan sekitar yang serba hijau membuat suasana menjadi lebih sejuk. Didominasi oleh pohon pinus, kawasan ini telah ditetapkan sebagai kawasan pengembangan hutan wisata oleh Bupati Banggai. Selain itu terdapat perkebunan rakyat tak jauh dari lokasi air terjun, jadi kita bisa melihat hamparan lahan pertanian yang berisi bermacam-macam tanaman hortikulutura. Untuk biayanya sendiri sangat terjangkau, dengan biaya masuk Rp.2.000, kalian sudah bisa menikmati segar nya air pegunungan di air terjun ini. Sarana sarana pariwisatanya juga lengkap dan dapat diakses dengan mudah.
photo : https://www.flickr.com/photos/aispro/7711150452 |
2. Air Terjun Malino
Air Molino Tontouan merupakan tempat wisata berupa pemandian yang dikelilingi oleh rimbunan pepohonan. Nama yang memiliki arti air yang menggenang ini sebenarnya merupakan sungai bercabang dua. Cabang pertama membentuk cekungan yang lebar namun tidak dalam. Lokasi tersebut yang digunakan untuk pemandian oleh penduduk setempat. Sedangkan cabang satunya lagi terdapat air terjun kecil dengan air yang bersih, dingin dan berwarna kehijauan. Di sini kita juga bisa menikmati segarnya air yang langsung mengalir dari Gunung Tontouan.
photo : https://topsy.one/hashtag.php?q=uwemolino |
Information
· Salodik Waterfall & Air Terjun Malino
- Alamat : Desa Salodik & Desa Tontouan, Kota Luwuk Kab Banggai, Sulawesi Timur
- Akses : Jalan sudah aspal dan tertata baik
- Atraksi : Berenang, tempat pemandian camping, outbond, menikmati dan melihat nature spot, pemandangan suasana alam yang asri, perkebunan rakyat sekitar, tanaman hortikulurata, serta goa salodik
- Transportasi : Mobil, Motor, Bus, atau kendaraan pribadi lainnya.
- Akomodasi : Terdapat tempat menginap dan hotel tidak jauh dari masing masing objek wisata atau dari Luwuk sendiri.
- Konsumsi : Makanan lokal khas Luwuk
- Biaya masuk : Biaya masuk Salodik Rp 2.000,00/orang, sedangkan untuk Air Terjun Malino gratis.
3. Bukit Teletubbies
Mungkin anda akan berpikir mengapa ada bukit yang diberi nama seperti nama acara anak di televisi. Alasannya, karena bukit ini sangat mirip dengan bukit yang ada pada program acara tersebut. Di bukit Teletubbies Anda dapat menikmati hamparan padang rumput yang berbukit-bukit. Saat matahari terbit atau tenggelam, pemandangan di sini menjadi lebih indah. Lokasinya cukup strategis dan mudah dijangkau kendaraan, juga bisa dikunjungi kapan pun anda mau. Selain itu tak jauh dari Bukit Teletubbies ini terdapat Bukit Keles yang disebut juga bukit kasih sayang berada Jl. Batu Gn., Bungin. Dari bukit ini kita bisa menikmati pemandangan kota yang sangat indah. Ada kafe yang cukup terkenal bernama Cafe Bukit Kasih Sayang, sambil menikmati kuliner kita akan disuguhkan pemandangan dari kota mungil ini. Keindahan kota lebih terlihat jelas jika kita datang di malam hari. Bagi pasangan yang ingin merasakan momen romantis tanpa perlu mengeluarkan budget besar, Bukit Keles bisa menjadi pilihan yang tepat.
Photo : By Regina Priscilla |
Information
· Bukit Teletubbies
- Alamat : Kota Luwuk, Kab. Banggai, Sulawesi Timur
- Akses : Jalan sudah diaspal baik sebagian, namun cukup tinggi menanjak dari daratan
- Atraksi : Pemandangan sekitar bukit, momen sunrise, momen sunset, camping, pemandangan kota luwuk dari puncak bukit, spot foto dan tempat makan romantis untuk pasangan di Bukit Keles
- Transportasi : Kendaraan pribadi Mobil, Motor.
- Akomodasi : Terdapat tempat menginap dan hotel tidak jauh dari objek wisata
- Konsumsi : Makanan lokal seperti “Pisang Louwe” dengan dabu dabu khas Luwuk di kafe bukit keles.
- Biaya masuk : Biaya masuk gratis.
- Waktu kunjungan terbaik pada Bukit Teletubbies adalah Pagi dan Sore hari kemudian view Luwuk pada Malam hari dari Bukit Keles
4. Pulau Dua
Akses untuk menuju Pulau Dua yang berada di Kecamatan Balantak sedikit sulit untuk dilalui. Namun bagi pecinta diving pasti tidak akan kecewa jika memutuskan berlibur ke sana, karena keindahan alam bawah lautnya benar-benar mengagumkan. Tidak hanya ikan warna-warni dan terumbu karang yang indah, Pulau Dua juga memiliki koleksi tumbuhan endemik dan jajaran bukit yang cukup indah. Tak hanya itu, di sekitar pantai terdapat batu karang yang menjulang tinggi sehingga menambah keunikan dari Pulau Dua. Meski belum begitu terkenal, keindahan alam dan lautnya akan menyulap para wisatawan yang berkunjung ke sana.
Photo : http://www.pictame.com/user/mtma_luwukbanggai/1935430622 |
Information
· Pulau Dua
- Alamat : Desa Kapangar, Kecamatan Balantak, Kab. Banggai, Sulawesi Timur
- Akses : Jalan sudah diaspal, namun sedikit sulit untuk dilalui
- Atraksi : Diving, snorkling, berenang, memancing, menginap, camping, wisata edukasi di situs Sejarah Bunker Pertahanan Jepang yang ada di Bukit Lukapan Pulau Dua, berlayar dengan menggunakan perahu
- Transportasi : Mobil, Motor, atau kendaraan pribadi lainnya.
- Akomodasi : Terdapat tempat menginap, cottage, dan hotel tidak jauh dari masing masing objek wisata
- Konsumsi : Makanan lokal khas luwuk ataupun desa kapangar.
- Biaya masuk : Biaya masuk gratis, sewa perahu arap idr 200.000,- (bisa nego)
- Waktu kunjungan terbaik adalah Pagi dan bisa Sore hari jika ingin menginap
5. Desa Taima
Desa Taima memiliki pantai yang tak kalah indah, dan tentu saja kita bisa melihat penangkaran burung Maleo di sini. Burung Maleo yang kini terancam punah merupakan spesies endemik dan hanya ditemukan di Sulawesi. Keunikan burung ini adalah proses bertelurnya yang membutuhkan waktu lama dan perjalanan yang cukup sulit. Saat akan bertelur Burung Maleo akan pergi ke pesisir pantai yang terbuka atau dekat sumber panas bumi di dalam hutan. Mereka menggali tanah atau pasir sedalam 1 meter untuk menyimpan telur yang besarnya enam kali telur ayam. Setelah menetas anak burung Maleo akan hidup mandiri tanpa bantuan induknya. Setelah melihat burung Maleo kita bisa menikmati pantai yang berpasir putih. Berenang dan menyelam adalah kegiatan yang bisa kita lakukan di sana.
Photo : Kompas.com/Ronny Adolof Buol |
Information
· Desa Taima
- Alamat : Desa Taima, Kecamatan Bualemo, Kab. Banggai, Sulawesi Timur
- Akses : Jalan sudah diaspal dan cukup enak untuk dilalui
- Atraksi : Pemandangan pantai yang indah, berenang, jetski, menyelam, melihat penangkaran burung Maleo
- Transportasi : Mobil, Motor, Bus, atau kendaraan pribadi lainnya.
- Akomodasi : Terdapat tempat menginap, dan hotel jika melakukan perjalanan dari kota luwuk menuju objek wisata
- Konsumsi : Makanan lokal khas luwuk ataupun desa Taima.
- Biaya masuk : Biaya masuk gratis
- Waktu kunjungan terbaik adalah bulan Juni - Desember
6. Kepulauan Togean
Kepulauan Togean memiliki 6 pulau besar yaitu Pulau Una-una, Pulau Taipi, Pulau Kadidiri, Pulau Bomba, Pulau Siatu dan Pulau Melenge. Kepulauan ini juga terdiri dari 200 lebih pulau kecil yang tersusun dalam gugusan yang indah. Banyak aktivitas yang bisa kita lakukan selama berada di kepualauan Togean ini, di antaranya menyelam, menikmati suasana pantai, memancing di tengah laut karang, menikmati suasana hutan bakau hingga momen sunset yang memukau. Sebaiknya jika ingin mengunjungi Togean hindari musim hujan karena dapat menghambat aktivitas wisata kita.
Photo : https://www.goodnewsfromindonesia.id |
Information
· Kepulauan Togean
- Alamat : Teluk Tomini, Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Timur
- Akses : Jalan sudah diaspal dan cukup baik dari Luwuk, namun untuk menuju lokasi wisata harus menggunakan kapal untuk menyembrang ke pulau yang dituju
- Atraksi : Diving, Snorkling, pemandangan alam dan pantai
- Transportasi : Mobil, Motor, kendaraan pribadi lainnya serta menggunakan kapal.
- Akomodasi : Terdapat tempat menginap, Cottage, dan hotel jika melakukan perjalanan dari kota luwuk menuju objek wisata
- Konsumsi : Makanan fresh dari masyarakat atau disediakan dari penginapan lokal khas luwuk ataupun khas kepulauan Togean.
- Biaya masuk : Biaya masuk gratis, biaya transportasi dan akomodasi mulai dari Rp 250.000,00 – Rp 1.000.000,00 (sudah termasuk makan)
- Waktu kunjungan terbaik adalah bulan Agustus – November
Dengan melihat beberapa potensi wisata di Luwuk, Sulawesi Tengah yang sekarang ini telah menjadi Sulawesi Timur. Diharapkan adanya pengembangan dari daerah tersebut lebih lagi guna untuk keberlanjutan / sustainable tourism object. Semoga bermanfaat.
Salam
Regina Priscilla ^^
Sumber
1 komentar
Ka, kalo wisata kuliner t ada ?
BalasHapus