Akademi Pariwisata Ambarrukmo disingkat AkPrAm adalah perguruan tinggi swasta di bawah naungan Yayasan Ambarrukmo yang berdiri tanggal 13 September 2001. Namun terhitung sejak tanggal 5 Agustus 2008, statusnya sudah berubah menjadi Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo disingkat STIPRAM
Yayasan Ambarrukmo sendiri adalah lembaga sosial bidang kependidikan yang dimiliki PT. Hotel Indonesia Natour (Inna Hotel Group), sebuah BUMN yang mengelola 15 hotel bertaraf internasional, sehingga suatu jaminan kualitas baik SDM, Materi Pengajaran, yang up to date sesuai perkembangan perhotelan dan pariwisata global.
STIPRAM memiliki 2 program studi, yaitu Hospitality (S1) dan Perhotelan (D3)
Hospitality: Suatu kegiatan pelayanan dalam menunjang industri jasa, khususnya kegiatan ilmu kepariwisataan.
Kegiatan ilmu kepariwisataan mencakup keilmuan untuk industri jasa hotel, perbankan, rumah sakit, pegawai negeri, perjalanan termasuk air line, cruise dan overland, yang intinya adalah pelayanan sebagai Host (tuan rumah), masalah science of service dan science of courtesy menjadi pilar utama dalam menyelesaikan setiap pekerjaan (Job Requirment Standard).
Dekade sekarang dan kedepan, hal diatas menjadi nilai kompetitif dan kompetensi bagi Sumber Daya Manusia yang diminta dan dibutuhkan.
Yayasan Ambarrukmo sendiri adalah lembaga sosial bidang kependidikan yang dimiliki PT. Hotel Indonesia Natour (Inna Hotel Group), sebuah BUMN yang mengelola 15 hotel bertaraf internasional, sehingga suatu jaminan kualitas baik SDM, Materi Pengajaran, yang up to date sesuai perkembangan perhotelan dan pariwisata global.
STIPRAM memiliki 2 program studi, yaitu Hospitality (S1) dan Perhotelan (D3)
Hospitality: Suatu kegiatan pelayanan dalam menunjang industri jasa, khususnya kegiatan ilmu kepariwisataan.
Kegiatan ilmu kepariwisataan mencakup keilmuan untuk industri jasa hotel, perbankan, rumah sakit, pegawai negeri, perjalanan termasuk air line, cruise dan overland, yang intinya adalah pelayanan sebagai Host (tuan rumah), masalah science of service dan science of courtesy menjadi pilar utama dalam menyelesaikan setiap pekerjaan (Job Requirment Standard).
Dekade sekarang dan kedepan, hal diatas menjadi nilai kompetitif dan kompetensi bagi Sumber Daya Manusia yang diminta dan dibutuhkan.
Kenapa STIPRAM Unggulan?
Kurikulum berbasis kompetensi kompetitif dan progresif, jaminan nilai profesional bagi SDM handal cukup diselesaikan dalam waktu relatif singkat.
Memiliki pola pengajaran aktif, untuk membuka wawasan, penalaran sekaligus membangun jiwa kemandirian. Laboratorium lengkap, baik bahasa, komputer maupun hotel lab.lainnya dengan fasilitas lengkap kampus terpadu.
Khusus untuk tingkat Diploma 3, modul 30% teori dan 70% praktek, benar-benar diterapkan dengan actual measurement yang terprogram sejak mahasiswa duduk pada semester pertama sampai dengan terakhir, lewat kegiatan Job Oroentaion dan Casual Program agar mendapat job experience maksimal.
Graduate Evaluation diterjemahkan sebagai konsekuensi akademis untuk melihat kekurangan dan kelebihan mahasiswa, untuk dibenahi terus-menerus setiap tahapan, lewat spesialisasi penjurusan.
Secara akademik dan profesi, kemampuan mahasiswa STIPRAM disiapkan pada level mengengah ke atas dengan mantap, sebab selain menguasai technical skill juga harus menguasai managerial skill. Bukan hal aneh semasih berstatus mahasiswa sudah terfasilitasi bekerja baik di dalam maupun luar negeri.
Membekali mahasiswa untuk eksis, mandiri dan percaya diri untuk merebut posisi terhormat di masa depan. Pembelajaran praktikum dengan modul seating-system, hanya ada di STIPRAM. Semua kegiatan praktikum dan praktek gratis dengan ditunjang keberadaan 15 hotel PT HIN. Biaya perkuliahan sangat murah dibanding apa yang didapatkan.
Memiliki pola pengajaran aktif, untuk membuka wawasan, penalaran sekaligus membangun jiwa kemandirian. Laboratorium lengkap, baik bahasa, komputer maupun hotel lab.lainnya dengan fasilitas lengkap kampus terpadu.
Khusus untuk tingkat Diploma 3, modul 30% teori dan 70% praktek, benar-benar diterapkan dengan actual measurement yang terprogram sejak mahasiswa duduk pada semester pertama sampai dengan terakhir, lewat kegiatan Job Oroentaion dan Casual Program agar mendapat job experience maksimal.
Graduate Evaluation diterjemahkan sebagai konsekuensi akademis untuk melihat kekurangan dan kelebihan mahasiswa, untuk dibenahi terus-menerus setiap tahapan, lewat spesialisasi penjurusan.
Secara akademik dan profesi, kemampuan mahasiswa STIPRAM disiapkan pada level mengengah ke atas dengan mantap, sebab selain menguasai technical skill juga harus menguasai managerial skill. Bukan hal aneh semasih berstatus mahasiswa sudah terfasilitasi bekerja baik di dalam maupun luar negeri.
Membekali mahasiswa untuk eksis, mandiri dan percaya diri untuk merebut posisi terhormat di masa depan. Pembelajaran praktikum dengan modul seating-system, hanya ada di STIPRAM. Semua kegiatan praktikum dan praktek gratis dengan ditunjang keberadaan 15 hotel PT HIN. Biaya perkuliahan sangat murah dibanding apa yang didapatkan.
Kenapa Harus Pilih STiPRAM
- Kuliah tepat waktu D3 cukup 2,8 tahun dan S1 hanya 3,8 tahun
- Biaya termurah
- Kuliah sambil kerja
- Semester ke-2 sudah magang kerja, dapat honor semester ke-4 sudah bekerja dapat gaji baik di dalam maupun di luar negeri
- Akses untuk PNS terbuka lebar
- Di Indonesia baru 4 (empat) Perguruan Tinggi Pariwisata yang memiliki Ijin Resmi untuk S1 (Strata satu)
- Milik Inna Hotel Group dengan Jaringan Hotel Internasional
- Program D3 terakreditasi A Program S1 (Pertama di Indonesia) Terakreditasi B.
- Tersedia banyak macam beasiswa, termasuk Beasiswa Unggulan
- Tersedia Asrama Mahasiswa
- Terfasilitasi JOINT DEGREE (Satu kali kuliah dapat 2 Ijazah, dengan Perguruan Tinggi Luar Negeri)
Kerjasama
Kerjasama dengan Perguruan Tinggi dalam dan luar negeri , khususnya di bidang kepariwisataan selalu ditingkatkan. Dalam negeri tergabung dalam asosiasi Hildiktipari (memperluas lembaga pendidikan tinggi pariwisata Indonesia) secara aktif di luar negeri, selalu ditingkatkandengan Workshop dan seminar Internasional.Dengan Burapha University di Bangkok Thailand dan Nilai University di Kuala Lumpur Malaysia telah meningkat menjadi kerjasama Joint Degree (satu kali kuliah mendapatkan 2 Ijazah) setara Internasional adapula peringkatan untuk pendidikan profesi khusus Culinarry (chef-profesi), telah dinina bersama Asean Culinarry Academy di Kuala Lumpur Malaysia.
Kerja Praktek di luar negeri maupun casual, network kita di Singapura, Malaysia, Belanda, Uni Emirat Arab, UK (Inggris) atau USA (Amerika) sudah merupakan salah satu sasaran pengalaman kerja yang terarah, termasuk profesi di kapal pesiar dunia.
Di dalam negeri dengan ditunjang olh 13 Unit Hotel PT. HIN, juga Accor Group, Choice, Hyatt, Sheraton, Haris Group dan sebagainya yang merupakan unit industri untuk mengasah experience knowladge maupun soft skill mahasiswa. Belum lagi banyak Hotel, Restoran.
Tentunya pula dengan pemerintah, telah dijalin kerjasama penyediaan SDM berkualitas untuk di manfaatkan pegawai negeri (PNS). Apalagi kebutuhan S-1 Pariwisata sebagaiStandart Recruitment ke depan sangat di perlukan, untuk mengisi semua lini dinas pemerintah (PNS)
Berpikir Intelektual, Bertindak Profesional
Credits : http://stipram.ac.id/2012/
Luwuk, nama itu mungkin belum terlalu familiar di telinga anda. Jika pernahpun pasti yang terlintas dalam fikiran anda adalah nama dari suatu kota kecil yang ada di Sulawesi tengah. Sayapun sama dengan anda, fikiran itu ada difikiran saya sebelum menginjakkan kaki langsung di tanah Saluan tersebut. Ketika berencana untuk trip akhir tahun, saya pun mencoba mencari-cari informasi tentang daerah yang cukup menarik untuk dikunjungi dan menyediakan view fotografi yang menarik dengan bujet yang ngg terlalu tinggi. Sayapun memilih mencari beberapa referensi di dunia maya seputar lokasi wisata alam disekitaran pulau Sulawesi. Dan nama salodikpun muncul dan menjadi salah satu pilihan ketika itu. Berdasarkan informasi yang saya dapat, salodik adalah lokasi air terjun yang cukup indah untuk dikunjungi. Dan entah kenapa dalam fikiran ini yakin di sekitar wilayah tersebut pasti menyimpan keindahan alam yang harus dikunjungi untuk mengisi liburan akhir tahun 2012 kemaren.
Karena posisi saya ada di Gorontalo, sangat mudah untuk menuju kampung halaman para suku saluan tersebut. Cukup dengan penggunakan Kapal fery yang harganya hanya mencapai ± Rp.79.000 dengan waktu tempuh satu malam saja, kita sudah bisa menginjakkan kaki di daratan Sulawesi tengah tepatnya kota pagimana. Dengan waktu liburan yang hanya pendek itu saya tak sedikitpun membuang waktu untuk segera menuju salodik. Dengan menggunakan taksi Gelap dengan biaya ±Rp.25000 dengan jarak tempuh 2 (Dua) jam saja saya sudah bisa mencapai Salodik. Dan wow, rasa capekkupun terbayarkan.
Salodik lebih indah dari yang kubayangkan. Setelah menikmati indahnya air terjun kecil Pilaweyanku salodik tersebut saya langsung bergegas ke pusat kota Luwuk dengan melewati keindahan alam yang sayang untuk di lewatkan, mulai dari hutan Pinus dan beberapa pemandangan yang sangat indah dan menyegarkan mata.
Ketika tiba di pusat kota luwuk, awalnya saya berfikir akan sulit mencari tempat untuk menginap, namun ternyata dikota kecil tersebut terdapat banyak penginapan kecil dan murah yang bisa kita tempati selama trip ke kota kecil yang katanya terlihat indah diwaktu malam tersebut.
Bukan Hanya siang saja, malam pun Luwuk memiliki keistimewaan tersendiri. Pemandangan yang indah jika di pandang dari bukit keles menjadi satu suguhan paling menarik untuk trip saya saat itu.
Hari Ke-2
Setelah sehari melakukan pertualangan ku putuskan untuk istrahat karna untuk mengumpulkan tenaga untuk petualangan esok hari yang saya yakin akan lebih menarik dari hari ini.
Pagi yang cerahpun tiba dan petuangan di H+2 Episode Trik luwukpun di mulai. Dengan di temani beberapa teman Photografi setempat sayapun mulai menelusuri beberapa view menarik salain salodik. Untuk mengawali perjalanan hari ini, Iqbal sahabat photografi luwuk yang juga merupakan Alumni dari Univ. Muhammadiyah Luwuk mengajak saya mengunjungi lokasi Air Jato Mini, awalnya saya tidak mengetahui apa sih air jato mini yang dimaksud. Namun setelah tiba dilokasi ternyata maksdnya adalah Air terjun yang tentunya tidak kalah menarik jika dibandingkan dengan air terjun salodik. Air terjun yang satu ini bernama air terjun Tudaan dan terletak di desa Tontouan yang jaraknya hanya 15 menit dari pusat Kota Luwuk.
Yang lebih menyenangkan lagi di desa ini tidak hanya memiliki satu air terjun (Tudaan) saja.
Setelah menikmati suasana air terjun tudaan saya di ajak untuk berkunjung ke daerah Lenye. Lenye adalah daerah padang rumput luas dan hijau dikabupaten banggai.
Sepulang dari lenye para sahabat Fotografi Luwuk coba mengajak saya untuk menelusuri Goa Kelelawar atau Bolo Poniki kata penduduk sekitar. Berdasarkan penjelasan Alan Ruindungan (salah satu Photografer Luwuk yang jg Anggota MAPALA di Universitas Tompotika Luwuk) yang pada saat itu menemaniku, Bolo Poniki adalah gowa tua yang berhasil di temukan oleh para mapala Untika Sekitar tahun 2000 yang lalu, namun sayang terlihat Gowa tersebut tidak terawat, bahkan sudah beberapa kali di jumpai oleh masyarakat digunakan sebagai tempat mesum para pasangan muda-mudi.
Bukan hanya alam liarnya yang terlihat indah, teluk Lalong yang merupakan tempat Faforit para remaja Luwuk untuk nongkrongpun menyediakan pemandangan yang cukup menarik untuk MataKameraku. (MFG10-004)
Salah satu daya tarik di Kecamatan Bulagi adalah pemandian Lalanday. Seperti namanya, ia berlokasi di Desa Lalanday. Akses untuk mencapainya cukup mudah karena jalan yang sudah beraspal dan dekat dari jalan raya. Suasana pemandian masih asri dan alami karena dikelilingi hutan rimba yang menaunginya. Mata airnya yang dinamakan mata air Kuala Indah, termasuk mata air percelahan (diffuse) yang keluar dari celah batu gamping. Debit aliran airnya mencapai 5.888 liter/detik sehingga potensial sebagai sumber air bersih bagi masyarakat setempat. Pemandian yang posisinya berdampingan dengan air laut ini membuat airnya berasa payau, maka masyarakat menyebutnya air 3 rasa, yakni tawar, selobar, dan asin. Pengunjung dapat merasakan hamparan laut biru dengan pulau-pulau kecil di sekitarnya, seperti Pulau Bongunan, Pulau Sibangemo, dan Pulau Batu Asu. Salah satu ‘keunikan’ di mata air ini adalah ikan yang menghuninya ketika besar akan hilang dengan sendirinya. Selain itu, jika ikan tersebut dipancing, orang yang memancingnya akan terkena musibah.
Menurut Kepala Desa Lalanday, Hamrin Sandili, lokasi pemandian ini sudah dikelola oleh masyarakat atas bantuan program PNPM Mandiri Pariwisata pada tahun 2013. Namun sejak 2010, Lalanday sebenarnya sudah dijadikan tempat rekreasi, yaitu ketika jalan aspal menuju lokasi pemandian dibangun pada masa Bapak Irianto Malinggong menjabat sebagai bupati. Sebelumnya, bagi yang ingin turun ke tempat pemandian harus melewati bebatuan cadas. Kini, fasilitas seperti gazebo dan kamar mandi pun sudah tersedia. Kelompok sadar wisata yang ada terbagi atas kelompok pengelola objek wisata, kuliner, dan kerajinan. Beberapa kendala dalam pengelolaan pemandian Lalanday antara lain sarana parkir yang belum memadai, terlebih ketika pengunjung membludak. Selain itu, kesadaran para pengunjung yang masih kurang dalam hal kebersihan. Misalnya di lokasi pemandian kerap ditemukan sampah kulit sabun.
Credits : http://discoverbanggai.com/?p=70
Indonesia merupakan negara mega biodiversity, tempat hidup aneka spesies hewan dan tumbuhan, yang secara hipotesis terbagi antara garis Wallacea dan Weber. Dua garis ini memisahkan wilayah geografis hewan Asia dan Australasia. Bagian barat dari garis ini berhubungan dengan spesies Asia, dan di timur kebanyakan berhubungan dengan spesies Australia, serta kawasan peralihan diantaranya.
Salah satu keragaman spesies hewan khas ekosistem Wallacea adalah burung maleo (Macrocephalon maleo). Banyak cerita yang beredar soal burung maleo antara lain bahwa burung endemik Sulawesi ini merupakan burung anti poligami. Burung maleo akan pisang setelah bertelur. Namun kondisi sesungguhnya perlu dibuktikan secara ilmiah.
Salah seorang peneliti burung maleo, Mobius Tanari yang menyelesaikan S3-nya di Institut Pertanian Bogor mengatakan selama tujuh tahun lebih melakukan penelitian terhadap burung ini. Dan hingga kini belum diketahui bagaimana burung maleo itu kawin.
“Apakah cara kita melakukan riset yang salah? Karena kan katanya maleo itu monogami, tetapi ini juga perlu dibuktikan betulkah maleo ini monogami. Saya coba tanya peneliti di lapangan alasannya mereka sederhana, setiap maleo itu terbang itu pasti berpasangan. Ada saatnya maleo datang sendiri. Asumsi mereka ketika dia datang sendiri berarti pasangannya sudah mati. Sehingga mereka katakan maleo ini monogami,” katanya.
Namun ia masih ragu bila maleo itu monogami, karena belum melihat bagaimana burung itu kawin. Sampai saat ini belum ada peneliti yang bisa menjawab asumsi burung endemik Sulawesi itu anti poligami.
Teka teki perkawinan itu, termasuk pingsannya burung maleo setelah menikah, yang membuat Mobius terus meneliti burung bertonjolan kepala besar ini..
“Ini (pingsanya maleo) juga perlu pembuktian. Burung maleo ketika mau bertelur itu sudah diintai predator. Secara logika jika dia pingsan, bukan hanya telurnya yang diincar tapi juga burung maleo-nya,” ujarnya.
Mobius berhasil mengetahui tentang penetasan telur maleo, setelah pada tahun 2005-2006 ia melakukan uji coba pengeraman dengan temperatur 34 derajat celsius dan kelembaban 70, dengan keberhasilan 70 persen telur menetas.
Peduli Maleo
Burung maleo merupakan burung endemik Sulawesi. Habitat burung nan cantik dengan panjang sekitar 55 cm ini terdapat di beberapa tempat di Pulau Sulawesi. Diantaranya adalah Desa Saluki, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Burung dengan tonjolan atau jambul keras berwarna hitam ini dilindungi melalui PP No.7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, dan masuk daftar burung dengan kategori endangered oleh International Union for Conservation of Nature(IUCN) dan daftar Appendix 1 dari Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES).
Dalam Buku “Konservasi Maleo Di Sulawesi”, disebutkan asal usul burung khas kawasan wallacea ini masih belum jelas. Ada dua teori asal usulnya yaitu bahwa nenek moyang maleo berasal dari Australia dan teori kedua bahwa moyang maleo berasal dari Asia Tenggara sebelum tiba di Australia. Namun persamaan kedua teori itu adalah moyang maleo telah terisolasi di Australia untuk waktu yang lama dan telah berevolusi menjadi burung yang tidak lagi mengerami telurnya sendiri. Maleo kemudian menyebar ke Papua Nugini dan pulau-pulau di sekitar Indonesia Timur.
Adalah Herman Sasia (42), salah seorang petugas polisi khusus Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu, yang peduli dengan maleo. Dia mencoba menjaga populasi burung maleo dengan cara menyelamatkan telur-telurnya dari predator seperti biawak dan juga perburuan manusia.
Telur-telur maleo itu dia coba selamatkan di sebuah tempat penangkaran di dalam kawasan hutan lindung wilayah 1 Taman Nasional Lore Lindu. Dan hingga kini kurang lebih sebanyak 800 anak burung maleo hasil penetasan sudah dilepaskan kembali ke alamnya.
Burung seukuran ayam betina ini tidak mengerami telurnya, melainkan menguburnya di dalam tanah maupun pasir. Telur berukuran rata-rata 11 cm, dengan berat 240 – 270 gram per butirnya, atau 5 – 8 kali lipat lebih besar dari dari telur ayam.
Untuk menetaskan telur-telur maleo ini, dibutuhkan sumber panas bumi yang cukup berkisar antara 32-35 derajat celsius. Butuh waktu antara 62-85 hari bagi telur untuk menetas. Setelah menetas, maleo mampu langsung terbang dan bertahan hidup layaknya maleo dewasa.
Menurut Herman, burung maleo selalu membuat beberapa lubang tipuan untuk menyimpan telurnya, demi mengecoh para predator.
“Tapi kita sudah tahu mana lubang yang ada telurnya dan yang tidak. Nanti telur-telur itu kita tetaskan di tempat penangkarannya,” ujarnya.
Herman yang sudah hampir 13 tahun mengurusi burung maleo ini sudah paham betul prilaku burung nan cantik dan ancaman terhadap telurnya. Kalau betinanya menyimpan telurnya, sang jantan pasti menemani. Dan keduanya gantian berjaga. Kalau betina yang menggali tanah si jantan pasti berjaga-jaga. Begitu pula sebaliknya.
Jerih payah Herman Sasia dan kepeduliannya terhadap burung maleo akhirnya membuahkan hasil. Bapak tiga anak ini pada Juli 2014 lalu tak menyangka mendapat Kalpataru, penghargaan tertinggi bidang lingkungan hidup di Indonesia. Kepala Bidang Teknis Konservasi Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu, Ahmad Yani mengatakan mereka bangga atas prestasi yang diterima Herman Sasia.
“Pada saat itu penghargaan diberikan langsung oleh Wakil Presiden Boediono kepada Herman. Dan Herman merupakan satu-satunya penerima Kalpataru di Sulawesi Tengah untuk kategori pengabdian lingkungan,” kata Yani.
Karena ketekunan dan keseriusannya terhadap populasi maleo, Herman kini banyak dikenal orang. Menurut Herman karena populasi maleo di Saluki terus berkembang. Rencanannya pada September ini sejumlah pecinta burung maleo dari Manado Sulawesi Utara akan beranjangsana ke Desa Saluki untuk melihat lebih dekat burung maleo ini.
Perlindungan Telur
Di Sulawesi Utara, ada Iwan Hunowu (42), aktivis Wildlife Conservation Society(WCS), yang bertanggung jawab dalam program konservasi burung maleo di propinsi itu.
Interaksi Iwan dengan maleo berawal dari pendataan sarang burung itu di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone,Gorontalo. Iwan yang aktif di LSM konservasi sejak 1999 itu kemudian mempelajari perilaku bertelur maleo dalam memilih sarang dengan membersihkan beberapa tempat bertelurnya (nesting ground), dan sisanya dibiarkan alami ditumbuhi semak-semak.
“Dan ternyata burung maleo itu lebih suka dan memilih sarang yang dibersihkan untuk meletakkan telurnya. Termasuk juga ada pohon pelindung. Dari hasil pengamatan itu,nesting ground itu kita bersihkan secara berkala,” katanya.
Iwan memberdayakan satu hingga dua orang masyarakat setempat dibantu polisi hutan untuk membersihkan sarang maleo. Selain itu, WCS membuat hatcheryberukuran 2×3 meter hingga 5×2 meter untuk meletakkan dan melindungi telur-telur maleo itu dari ancaman predator. Setelah menetas, barulah burung-burung itu dilepaskan ke alam.
“Sudah hampir 9000 anakan maleo yang kita lepas di alam,” kata alumi Fakultas Pertanian Unsrat dengan spesialisasi di bidang agroferestry ini.
Meski begitu, Iwan tak mengetahui apakah anakan burung maleo yang telah dilepas ke alam selamat sampai dewasa. Dan apakah burung maleo dewasa selamat di alam bebas serta akan kembali dalam satu atau dua tahun, biarlah itu menjadi seleksi alam.
Mungkin saja Anda pernah mendengar arti " Ambon Manise ". Arti " Ambon Manise " itu umum diserukan untuk memberikan pujian pada keindahan kota Ambon. Ambon sudah disinggahi oleh sebagian bangsa dari mulai Arab, Eropa, hingga Cina lantaran tertarik dengan kekayaan alam dari kota Ambon ini. Bahkan juga bangsa Cina di era ke-7 pernah menyebutkan daratan ini sebagai oasis di dalam lautan.
Sesudah kian lebih 10 era berlalu, Ambon tetaplah tidak kehilangan pesonanya. Keindahan alamnya yang terhampar luas, satu diantaranya sebut saja Pantai Liang serta Nusa Pombo meyuguhkan pemandangan pantai yang mengagumkan. Tersebut daftar obyek wisata di Ambon yang menarik serta harus buat anda kunjungi.
1. Pantai Liang Ambon
Sesudah kian lebih 10 era berlalu, Ambon tetaplah tidak kehilangan pesonanya. Keindahan alamnya yang terhampar luas, satu diantaranya sebut saja Pantai Liang serta Nusa Pombo meyuguhkan pemandangan pantai yang mengagumkan. Tersebut daftar obyek wisata di Ambon yang menarik serta harus buat anda kunjungi.
1. Pantai Liang Ambon
Pantai Liang juga dimaksud Pantai Hunimua terdapat di Desa Liang, Kecamatan Salahutu, Ambon. Kurang lebih sekitaran 40 km dari pusat kota Ambon. Pantai ini pernah dinobatkan oleh PBB sebagai pantai terindah yang ada di Indonesia pada th. 1991. Hal semacam ini bukanlah tanpa ada argumen, obyek wisata di Ambon mempunyai hamparan pasir putih dengan air yang jernih kebiruan, tentunya anda akan tidak jemu nikmati keindahannya.
Ombak di pantai ini dapat tidaklah terlalu besar hingga pas sebagai tempat bermain air. Pasirnya yang landai dapat juga anda pakai untuk berjemur dibawah mentari serta nikmati hawa sejuk dibawah jejeran pohon-pohon yang rindang. Untuk masuk ke lokasi Pantai Liang ini anda mesti membayar Rp 15. 000.
2. Pemandian Air Panas Negeri Tulehu Ambon
Pemandian Air Panas Negeri Tulehu ada di daerah perbukitan, bila darai pusat kota Ambon sekitaran 30 km. Di sini ada 2 buah kolam dengan suhu air yang tidak sama. Sarana yang ada di sini, seperti gazebo, ruang ubah serta tempat karaoke namun ada tarifnya yakni 2. 500 Rupiah per lagu.
Suhu air di pemandian ini sekitar pada 57 hingga 70 derajat Celcius serta diakui dapat mengobati penyakit kulit serta rematik. Di tempat ini terdapat beberapa yang jual makanan seperti ketela rebus, mie rebus, teh serta kopi hangat. Jadi Anda tak perlu cemas bila terasa lapar.
Untuk dapat masuk obyek wisata ini serta berendam di kolam air panasnya, Anda mesti membayar 5. 000 Rupiah.
3. Pantai Natsepa Ambon
Masihlah ada di kecamatan yang sama juga dengan Pantai Liang, ada Pantai Natsepa yang banyak juga tawarkan keindahan khas pantai. Airnya yang begitu jernih bikin ikan yang berenang di laut ini gampang diliat.
Bila Anda jemu memancing di pinggir pantai, Anda bisa menyewa satu perahu dengan tarif 20. 000 Rupiah per jam. Dengan menyewa perahu, Anda dapat rasakan sensasi memancing di laut yang terlepas. Anda juga dapat beli ikan fresh di pasar ikan yang berjarak sekitaran 700 mtr..
4. Pulau Pombo Ambon
Nusa Pombo dapat Anda tempuh sekitaran satu jam dari pelabuhan Ambon dengan memakai speed boat. Pulau Pombo ini tak ada penghuninya, jadi baiknya Anda membawa bekal makanan serta minuman seperlunya. Bila Anda menginginkan bermalam di sini, Anda bisa membangun tenda. Oleh karena itu, janganlah lupa juga membawa perlengkapan berkemah serta bersiaplah untuk lakukan petualangan yang seru ditempat ini.
Ada beragam aktivitas yang bisa dikerjakan di Pulau Pombo ini seperti berenang, menyelam, snorkeling serta trekking melingkari pulau. Obyek wisata di Ambon yang satu ini di kenal mempunyai kekayaan alam bawah laut hingga begitu pas jadikan tempat menyelam yang mengasyikkan.
5. Pantai Pintu Kota Ambon
Terkecuali jadi ikon kota, Pantai ini dapat jadi obyek wisata di Ambon yang banyak dikunjungi. Tetapi tidak sama dengan pantai-pantai terlebih dulu yang memiliki hamparan pasir untuk berjemur, pantai ini banyak dipenuhi batuan karang. Walau demikian bukanlah bermakna Pantai Pintu Kota ini kalah cantik dengan yang lain.
Hal yang menarik dari Pantai Pintu Kota yakni ada satu tebing karang rakasa dengan lubang besar mirip satu pintu yang menjorok ke laut. Percikan air laut akibat laju ombak yang menghantam tebing karang jadi satu diantara panorama favorite untuk pengunjung. Umumnya obyek wisata ini jadikan photo sampul untuk majalah wisata alam. Bukan sekedar itu, ada tebing karang di sini juga kerapkali dipakai untuk latar photo prewedding untuk umumnya pasangan.
6. Pantai Santai Ambon
Sesuai sama namanya, pantai ini pas sekali dipakai untuk tempat bersantai. Perasaan capek serta jemu akibat kebiasaan keseharian bakal terbayarkan obyek wisata di Ambon ini. Anda dapat nikmati panorama pantai ini sembari pesan pisang goreng serta teh manis yang disebut kuliner andalan ditempat ini.
Anda menginginkan menyelam serta snorkeling tetapi malas untuk membawa perlengkapannya? Tenang saja, di sini ada juga tempat penyewaan alat selam serta snorkeling. Jadi Anda dapat nikmati keindahan alam bawah laut Pantai Enjoy tanpa ada mesti bebrapa ribet membawa peralatan selam dari tempat tinggal.
7. Benteng Ferangi Ambon
Benteng Ferangi ini yaitu benteng pertahanan yang dulunya di bangun oleh Portugis th. 1575. Benteng ini dapat dimaksud Benteng Victoria atau Benteng Kota Laha. Dahulunya benteng ini dipakai sebagai pusat pemerintahan serta sekalian area untuk menyimpan rempah-rempah terutama Indonesia sisi timur.
Saat ini bangunan bersejarah Benteng Ferangi jadi satu diantara obyek wisata menarik di Ambon yang banyak dikunjungi. Jika Anda termasuk juga pengagum wisata histori, janganlah lupa untuk memasukkan benteng ini kedalam catatan kunjungan Anda. Waktu masuk ke ruang benteng, Anda bakal panorama meriam-meriam lama yang memiliki ukuran raksasa. Anda dapat juga lihat peta perubahan kota Ambon dari saat ke saat serta beragam benda histori peninggalan Belanda serta Portugis di sini.
8. Museum Siwalima Ambon
Sama dengan umumnya kota yang lain, kota Ambon juga memiliki museum yang diisi benda-benda seni budaya. Nama museum ini yaitu Museum Siwalima yang terbagi dalam dua bangunan paling utama yakni museum etnografi serta museum kelautan.
Di museum etnografi, Anda dapat lihat benda-benda yang terkait dengan seni serta budaya asli dari suku di Maluku dari mulai baju tradisional, miniatur tempat tinggal kebiasaan, peralatan rumah tangga sampai guci-guci peninggalan Jepang.
9. Benteng Amsterdam Ambon
Benteng Amsterdam adalah satu diantara benteng peninggalan penjajah yang ada di Ambon yang di bangun di th. 1512. Bentuk benteng Amsterdam ini seperti tempat tinggal umum yang mempunyai tiga lantai. Lantai pertama dijadikani tempat tidur untuk beberapa prajurit. Lantai ke-2 sebagai ruangan pertemuan serta lantai ketiga untuk pos pemantau. Terkecuali dari 3 lantai bangunan paling utama itu, masihlah ada pula satu menara yang juga dipakai untuk memonitor.
Benteng Amsterdam yaitu benteng ke-2 di Ambon yang di bangun sesudah Kastee van Verre. Sebelumnya jadikan sebagai benteng pertahanan, benteng ini dahulunya juga jadikan tempat untuk menyimpang rempah-rempah hasil rampasan. Bila Anda menginginkan bertandang ke sini, benteng ini terdapat di Kecamatan Hila, Ambon. Untuk masuk ke benteng ini tak dipakai tarif dengan kata lain gratis.
10. Masjid Wapaue Ambon
Kekhasan dari masjid Wapaue yaitu tak diketemukannya paku di bangunannya yang di buat dari pelepah sagu. Diluar itu, masjid ini dapat menaruh satu Al Quran yang ditulis dengan tangan serta timbangan beras kuno untuk zakat fitrah. Awalannya bangunan Masjid ini cuma berkuran 10 x 10 mtr. serta tak mempunyai serambi, tetapi saat ini telah ada serambi serta tempat berwudhu, tetapi ukuran ruangan intinya tetap masih 10 x 10 mtr..
Terkecuali koleksi serta bangunannya yang unik, masjid ini rupanya juga diakui dapat beralih tempat dengan sendirinya. Masjid Wapauwe ini di bangun pada th. 1414 di Wawane, lantas dipindahkan warga ke Tehala yang jaraknya sekitaran 6 km dari tempat awalannya. Pada th. 1614, masjid ini beralih tempat sendiri ke Desa Atetu atau Kaitetu yang disebut tempat dari masjid saat ini.
11. Monumen Patung Christina Martha Tiahahu Ambon
Monumen Patung Christina Martha Tiahahu didirikan di kota Ambon sebagai bentuk penghargaan layanan pahlawan wanita yakni Christina Martha Tiahahu. Beliau lakukan tindakan mogok makan serta lalu jasadnya dibuang ke laut. Untuk Anda yang tertarik bertandang ke wisata budaya, monumen Patung Christina Martha Tiahahu dapat jadi alternatif pilihan maksud wisata Anda. Letak monumen ini di bukit Karang Panjang, tampak terang sekali dari pusat Kota Ambon.
Ikon Kalimantan Selatan yang sangat terkenal adalah budaya pasar terapung yaitu pasar yang memanfaatkan sungai sebagai lokasi dan jukung (perahu kecil/sampan) sebagai toko. Budaya pasar terapung sendiri sudah berlangsung sejak ratusan tahun yang lalu dimulai sejak zaman kerajaan-kerajaan kuno di Kalimantan Selatan. Menariknya pasar terapung dengan ciri khas dan keunikannya ini kemudian menjadi objek wisata yang menarik banyak minat wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara yang ingin menyaksikan keunikan pasar ini. Namun belakangan ini pasar terapung mulai berkurang jumlah pelakunya (jukung) karena kalah bersaing dengan pasar modern.
Hal inilah yang coba di manfaatkan oleh pemerintah kota Banjarmasin untuk terus melestarikan budaya pasar terapung yang sudah kadung menjadi ikon pariwisata Banjarmasin. Salah satu langkah yang diambil oleh pemerintah Kota Banjarmasin adalah dengan membuat sebuah gelaran budaya akbar yang berlangsung selama tiga hari yang dinamakan “Festival Pasar Terapung”.
Festival Pasar Terapung Banjarmasin di Kalimantan Selatan
Di mulai pada tahun 1526, Sultan Suriansyah mendirikan istananya di sekitar tepi sungai Kuin, yang kelak menjadi cikal bakal dari kota Banjarmasin. Sejak saat itulah tepian sungai ini mulai ramai dikunjungi dan melahirkan sebuah pasar tradisional unik yaitu Pasar Terapung. Dinamakan Pasar Terapung karena aktifitas pasar ini dilakukan di atas sampan atau Jukung sebutan orang Banjar untuk perahu kecil tanpa mesin dan masih berlangsung hingga kini.
Sama seperti pasar terapung Lok Baintan aktifitas di pasar terapung di mulai dari selepas subuh hingga sekitar jam 8:00/9:00 waktu setempat.
Pasar Terapung Lok Baintan
Selain Pasar Terapung Muara Kuin terdapat juga pasar terapung Lok Baintan, pusat berkumpulnya para pedagang di Pasar Terapung Lok Baintan adalah di sebuah pelabuhan kecil bernama “Pelabuhan Lok Baintan” di atas Sungai Pinang. Lebih dari 100 Jukung yang datang setiap harinya ke Pasar Terapung Lok Baintan untuk bertransaksi.
Sudah menjadi tradisi bahwa yang mengayuh Jukung-Jukung dan bertransaksi kebanyakan adalah perempuan, karena laki-laki biasanya pergi bertani atau menjadi nelayan dan hasilnya akan di jual atau ditukarkan (barter) dengan kebutuhan mereka di Pasar Terapung Lok Baintan.
Aktifitas di pasar inipun di mulai sejak fajar, yaitu selepas subuh dan berakhir antara pukul 8:00 atau 9:00 waktu setempat.
Festival Pasar Terapung
Festival Pasar Terpung merupakan pentas budaya dan seni yang di ikuti oleh berbagai daerah di Kalimantan Selatan dan beberapa daerah lain yang ada di Indonesia serta beberapa Negara tetangga.
Festival ini selalu diadakan setiap tahun oleh pemerintah daerah Banjarmasin. Selain sebagai bentuk pelestarian budaya festival dan media pengenalan semua budaya-budaya serta wisata-wisata yang ada di Kalimantan Selatan, festival ini juga digunakan untuk menarik minat para wisatawan untuk datang ke Kalimantan Selatan.
Di festival ini, dihadirkan berbagai atraksi budaya yang akan mempesona Anda, tidak hanya budaya yang bisa kita temui setiap hari, budaya-budaya yang terkesan langka pun akan di tampilkan di gelaran festival pasar terapung.
Atraksi Budaya di Festival Pasar Terapung
Diantara sekitan atraksi budaya yang digelar di Festival Pasar Terapung yang utama adalah budaya Pasar Terapung itu sendiri.
Budaya pasar terapung yang terdapat di Muara Kuin dan Lok Baintan memang membutuhkan usaha lebih untuk bisa menyaksikannya, sebut saja anda diharuskan bangun subuh dan pergi ke lokasi dengan menggunakan perahu dan atau melewati jalan yang tidak mudah, semua itu membutuhkan usaha lebih selain memakan biaya perjalanan yang tidak sedikit.
Nah bagi anda yang mungkin tidak sempat atau tidak memiliki waktu untuk bangun pagi dan pergi ke Muara kuin atau lok Baintan, anda tidak perlu khawatir di Festival Pasar Terapung anda akan menyaksikan kegiatan pasar terpung yang sama bahkan jumlah pesertanya (jukung) bisa mencapai 3 sampai 4 kali lipat lebih banyak dibandingkan yang akan anda saksikan di Pasr Terapung Muara Kuin atau Lok Baintan.
Sedangkan atraksi budaya pendukung yang lain yang tidak kalah menari diantaranya adalah:
- Atraksi Budaya Bagasing
- Atraksi Budaya Badaku
- Atraksi Budaya Batungkau
- Atraksi Budaya Balogo
- Atraksi Budaya Banyanyi
- Atraksi Budaya Madihin
- Atraksi Budaya Dagongan
- Atraksi Budaya Bakarasminan
- Festival Sinoman Hadrah
- Atraksi Budaya Jukung Hias
- Atraksi Budaya Jukung Tradisional
- Atraksi Budaya Tanglong hias (Kelotok)
- Atraksi Budaya Lomba Ketinting (balap perahu bermesin)
- Atraksi Budaya Lari Menggunakan Sandal dari tempurung kelapa
- Atraksi Budaya Aneka adat dari 13 kabupaten
- Atraksi Budaya Naik Manu (kayu berduri)
- Peragaan Kain Sasirangan
- Atraksi Budaya Tari Gintur Dayak
- Atraksi Budaya Musik Kurung-kurung
- Atraksi Budaya Musik Panting
- Atraksi Budaya Tarian Baksa Kembang
- Atraksi Budaya Tarian Radap Rahayu
- Atraksi Budaya Madihin
- Atraksi Budaya Engrang
- Atraksi Budaya Sasuduran
- Serta berbagai Atraksi budaya yang lain.
Pada malam harinya festival ini akan di isi dengan berbagai hiburan rakyat, Pameran Budaya, kerajinan rakyat, kuliner khas daerah serta kembang api di halaman Kantor Gubernur Kalimantan Selatan.
Kegiatan lainnya adalah Mappanretasie (memberi makan laut) di Pantai Pagatan, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu).
Peserta Budaya berasal dari seluruh kabupaten di wilayah Kalimantan Selatan serta beberapa daerah diantaranya:
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Tengah
- Jawa Barat
- Jawa Timur
- serta propinsi lainnya.
Festival ini biasanya di adakan pada bulan September setiap tahunnya.
Festival Budaya Pasar Terapung bertempat di Jl. Sudirman dan Sungai Martapura Kalimantan Selatan.
Akses ke Lokasi Festival Pasar Terapung
Anda dapat mengakses lokasi Festival Pasar Terapung melalui beberapa jalur. Jika anda berasal dari luar Daerah Kalimantan Selatan, ada dapat mengakses kota ini melalui laut maupun udara, salah satunya adalah Bandara Syamsuddin Noor di Banjarmasin yang melayani penerbangan dengan rute Banjarmasin-Jakarta, Surabaya dan Yogyakarta. Serta daerah lainnya.
Fasilitas dan Akomodasi
Tempat Parkir Luas
Hotel dan penginapan
Restaurant dan Rumah Makan
Toilet Umum
ATM/Bank
Pusat Perbelanjaan
Rumah Sakit
Tips
Ada baiknya anda mengecek jadwal serta agenda Festival Pasar Terapung dari website dinas pariwisata Kalimantan Selatan untuk memastikan kapan tepatnya berlangsungnya Festival Pasar Terapung.
Bekali diri anda dengan jadwal acara ketika anda berada di Festival Pasar Terapung karena akan sangat membantu anda memilah atraksi yang ingin anda saksikan dan berada di tempat pada waktu yang tepat.
Keep Clean! Jaga selalu kebersihan objek wisata dengan membuang sampah pada tempatnya.