Pesona Desa Wisata Lalanday

Salah satu daya tarik di Kecamatan Bulagi adalah pemandian Lalanday. Seperti namanya, ia berlokasi di Desa Lalanday. Akses untuk mencapainya cukup mudah karena jalan yang sudah beraspal dan dekat dari jalan raya. Suasana pemandian masih asri dan alami karena dikelilingi hutan rimba yang menaunginya. Mata airnya yang dinamakan mata air Kuala Indah, termasuk mata air percelahan (diffuse) yang keluar dari celah batu gamping. Debit aliran airnya mencapai 5.888 liter/detik sehingga potensial sebagai sumber air bersih bagi masyarakat setempat. Pemandian yang posisinya berdampingan dengan air laut ini membuat airnya berasa payau, maka masyarakat menyebutnya air 3 rasa, yakni tawar, selobar, dan asin. Pengunjung dapat merasakan hamparan laut biru dengan pulau-pulau kecil di sekitarnya, seperti Pulau Bongunan, Pulau Sibangemo, dan Pulau Batu Asu. Salah satu ‘keunikan’ di mata air ini adalah ikan yang menghuninya ketika besar akan hilang dengan sendirinya. Selain itu, jika ikan tersebut dipancing, orang yang memancingnya akan terkena musibah.
DSC_8083
Menurut Kepala Desa Lalanday, Hamrin Sandili, lokasi pemandian ini sudah dikelola oleh masyarakat atas bantuan program PNPM Mandiri Pariwisata pada tahun 2013. Namun sejak 2010, Lalanday sebenarnya sudah dijadikan tempat rekreasi, yaitu ketika jalan aspal menuju lokasi pemandian dibangun pada masa Bapak Irianto Malinggong menjabat sebagai bupati. Sebelumnya, bagi yang ingin turun ke tempat pemandian harus melewati bebatuan cadas. Kini, fasilitas seperti gazebo dan kamar mandi pun sudah tersedia. Kelompok sadar wisata yang ada terbagi atas kelompok pengelola objek wisata, kuliner, dan kerajinan. Beberapa kendala dalam pengelolaan pemandian Lalanday antara lain sarana parkir yang belum memadai, terlebih ketika pengunjung membludak. Selain itu, kesadaran para pengunjung yang masih kurang dalam hal kebersihan. Misalnya di lokasi pemandian kerap ditemukan sampah kulit sabun.

You Might Also Like

0 komentar